Sabtu, 30 April 2011

Pacarku juniorku {Part 3}


Lohaloooo..... ^^
Ini dia Part 3 nyaa.....

Sankyu banget buat yang udah baca dan komen part 1 dan 2 nya..
dan Sankyu juga buat yang kemarin udah ngasi saran dalam menentukan pemain-pemain yg akan di munculkan di crita ini...

Dari hasil saran kemarin, saya udah nentuin pemain-pemain yg akan ikut masuk ke dalam crita saya ini..hhaaa #apadehsayaini -_-

Dan ini lah hasil dari saran kemarin... ini gabungan saran dari site Icil dn site cn(alias site cakka nuraga)

# Yang jadi sahabat Cakka adalah Ray
# 2 orang yg cocok dgn Sivia
     -cowok yg pertama adalah Gabriel ato Iel
     -cowok kedua adalah Alvin

    *Sssttt...bocoran buat semuanya,Ntr jadi nya ALVIA*

# Mama Oik namanya Winda


 Oke...kita langsung aja ke cerita nya yah...
Selamat Membaca dan Semoga Suka yaaa :D

===


Part 3

Udara siang hari ini luar biasa panasnya.Matahari sedang seru-seru nya memancarkan sinar.Naik angkot dari sekolah sampai ke rumah benar-benar telah menguras keringat Oik.Tapi,lumayan juga sih buat membakar kalori. Nggak perlu menghabiskan uang buat mandi sauna. Lebih alami !
Oik mengeluarkan kunci dari dalam tas ransel nya dan membuka pintu pagar rumah nya. Ia buru2 masuk ke dalam rumah nya sebelum kulit nya gosong terkena sengatan sinar matahari. Ia melempar tas ransel nya dan bergegas kedapur mengambil segelas air dingin dari kulkas.Oik meneguk air minumnya dengan cepat untuk meredakan dahaga.Hah...lega rasanya.
Saat menutup pintu kulkas,oik menemukan secarik memo tertempel di pintu kulkas. Memo dari mama.

Ik,ada nasi,tempe goreng dan ayam goreng di meja makan. Maaf ya,mama Cuma sempat masak itu tadi pagi. Nanti mama pulang malam. Kamu nggak usah nunggu mama. Kalau kamu mau,nanti malam kamu beli makanan aja,lalu tidur duluan.

          Hati-hati di rumah ya.
          Love Mama.

Lagi-lagi pulang malam,gerutu Oik dalam hati.
Belakangan ini mama keliatan nya benar-benar sibuk. Hampir setiap hari mama lembur.
Mama Oik bekerja di pembagian pembukuan di sebuah pabrik tekstil. Sedangkan ayahnya..........Oik nggak tahu laki-laki mana yang layak di sebut nya papa. Sejak lahir oik nggak pernah tau siapa ayah kandung nya. Oik lahir di luar nikah. Anak haram.... mungkin itu sebutannya.
Berulang kali Oik menuntut mama utk menceritakan siapa ayah kandungnya, tapi mama selalu bungkam. Bahkan nggak jarang mama malah marah besar sewaktu Oik memaksa mama nya bicara. Bukan hanya mama yang bungkam,tapi semua keluarga mama juga bungkam. Kalau Oik mencoba bertanya pada mereka,mereka segera mengalihkan pembicaraan. Oik nggak tahu apa alasan nya,tapi Oik yakin mama sudah meminta semua orang untuk merahasiakan identitas ayah kandung nya.
Lambat laun Oik menyerah. Dia nggak lagi berusaha mencari tahu tentang ayah kandung nya. Tapi satu keyakinan yang tertanam di benaknya,laki-laki yang meninggal kan istri dan anak nya tanpa alasan pasti bukanlaki-laki yang pantas untuk di panggil papa. Dan Oik membenci laki-laki yang sudah membuat dirinya di panggil anak haram itu.
Mama  memang pernah menikah secara resmi. Wktu itu Oik baru kelas 6 SD. Mama  menikah dengan laki-laki yg usianya lebih muda dua tahun. Oik memanggil laki-laki itu papa Duta. Tapi sayang,pernikahan itu nggak bertahan lama. Tiga tahun kemudian, mama dan papa Duta bercerai. Penyebabnya  karena mama memergoki papa Duta selingkuh.
Dan mama kembali terluka.
Sekarang Oik cuman tinggal berdua dengan mama nya. Sejak perceraian itu,mama kembali berperan sebagai single parent buat Oik. Sama seperti mama sebelum menikah dengan papa Duta, mama bekerja banting tulang untuk memenuhi semua kebutuhan Oik. Mama nggak pernah mau menerima belas kasihan dari siapa pun. Mama selalu menolak setiap bantuan yang hendak di berikan oleh keluarga mama. Mama memilih bekerja dan hidup mandiri bersama Oik di rumah kontrakan yang sederhana ini. Bagi Oik, mama adalah segalanya.
Oik menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. Dia berjalan menuju kamarnya sambil menyeret tas nya yang tergeletak dilantai. Setelah meletakkan tas nya di atas meja belajar,cewek itu berjalan gontai menuju tempat tidur. Direbahkan nya tubuhnya di atas tempat tidur. Ditatapnya langit-langit kamarnya. Pahitnya masa lalu kembali bergulir dalam memori.
Semua peristiwa yang di alami nya selama ini telah mengubah hidup Oik. Pengkhianatan papa Duta dan tak ada figur seorang ayah membuat Oik menjadi pribadi yang keras. Di mata Oik,semua laki-laki Brengsek. Makanya ,Oik nggak suka kalo ada cowok yang coba-coba mendekati dirinya. Prinsip nya “ I don’t need a man” . Oik nggak mau di
sakiti cowok seperti mama yang sudah di sakiti papa Duta, juga ayah kandung nya
yang sudah meninggalkan dirinya dan mama begitu saja. Bagi Oik,cowok itu nggak
pantas mendapatkan cinta dari perempuan,karena mereka sama sekali nggak pernah
bisa menghargai arti seorang perempuan dalam kehidupan mereka. Makhluk bernama
cowok itu sering merasa dirinya adalah makhluk berakal budi yang pertama kali
di ciptakan Tuhan,dan perempuan Cuma sekedar pendamping yang mencuri tulang
rusuk mereka. Oik yakin dirinya mampu berdiri sendiri tanpa bantuan dari cowok
dalam hidupnya. Oik nggak akan membiarkan seorang cowok pun menyakiti dirinya.
Cita-cita Oik Cuma satu,membuat mama bahagia.

@(^^)@

“Kring....!” dering telepon dari ruang tamu mengembalikan Oik ke alam nyata. Oik bangkit dari tempat tidur dan buru-buru berlari kecil menuju ruang tamu untuk mengangkat telpon.

“Halo...”sapa Oik
“Halo,ini Oik ya?”balas si penelpon dari seberang.suara cowok.
“Iya. Ini siapa?”tanya Oik
Bukannya menjawab,cowok diseberang malah berkata”Wow! Suara loe di telpon merdu banget. Suara loe imut,kayak orang nya”

Oik melotot mendengar kata-kata si penelpon gelap itu. Dia paling nggak suka cowok yang berani ngegombal pada nya.

“Siapa loe? Gue nggak suka gaya bicara loe!”kata Oik
“Duileee....marah lgi...marah lgi. Gue kan Cuma berkata jujur. Gue Cakka, Oik. Masa loe nggak kenal dengan suara keren gue ini”kata si penelpon yang ternyata adalah Cakka.
“Cakka! Berani-berani nya loe nelpon gue! Dapat dari mana loe nomor telpon gue!”bentak Oik yang kaget. Gila juga nih cowok,baru selesai sehari MOS udah berani kurang ajar sama kakak kelas. Apa perlu ditambah MOS nya? Biar Gajlok habis-habisan sampai kapok.
“Sabar dong ik. Gue nggak punya maksud jelek kok sama loe. Jangan galak-galak gitu dong...”ujar Cakka.
“Gue tau nomor telpon loe dari temen loe,Shilla. Tadi pas pulang sekolah gue nayari elo,tapi nggak ketemu. Gue malah ketemu shilla di kantin. Katanya loe udah pulang duluan naik angkot. Padahal gue bermaksud untuk nganterin loe pulang tadi. Ya udah, sekalian aja gue tanya nomor telpon loe”lanjut Cakka sambil menjelas kan dan menjawab pertanyaan Oik yang tadi gak di jawab nya.

Dasar Shilla rese! Ngapain juga dia ngasih tau nomor telpon gue ke anak kutu ini ! rutuk Oik dalam hati.

“So,elo ada prlu apa sama gue sekarang?”tanya Oik ketus.
“Gue cuman mau nanya...ng... lo lagi jomblo ya?”jawab + tanya Cakka.
“Apa?!”pekik Oik kaget.
“Gue serius nih, Oik. Gue boleh nggak jadi pacar loe?”ucap Cakka
“Jangan kurang ajar ya!” suara Oik makin melengking.
“Ya ampun. Nggak usah histeris gitu dong. Kaget ya,ditembak cowok ganteng”kata Cakka narsis.
“Ngaca dulu sana, Mas! Justin bieber aja nembak gue,gue tolak. Apalagi elo! Sadar ya, dimata gue loe tuh masih bau kencur! Gue ini kakak kelas loe. Loe nggak usah main-main sama gue.Oke?”jawab Oik sambil tertawa.
“Begitu ya. Jadi, loe nggak mau sama gue Cuma karna gue adik kelas loe?”suara Cakka terdengar lirih. Kayak nya dia kecewa.

Nggak tau kenapa. Oik jadi gak enak hati udah ngomong sekasar itu pada Cakka. Padahal biasanya kalau ada cwok nembak,langsung di tolak  nya tanpa memedulikan perasaan tuh cowok. Tapi,nggak tau kenapa, kok sekarang Oik jadi kasihan sama Cakka? Mungkin karna Oik merasa Cakka masih muda,jadi belum tahan banting kali ya.

Mmm...ada hubungan nya nggak sih?

“Mmm...bukan Cuma karna itu,tapi karna gue emang nggak minat pacaran”suara Oik mulai melembut.
“Kenapa?”tanya Cakka.
“Loe nggak perlu tau alasannya,kka. Lagian loe tuh belum kenal siapa gue. Gue yakin loe nggak serius sama gue”jawab Oik
“Gue kenal kok siapa elo”sahut Cakka
“Elo tuh Oik Cahya Ramadlani,cewek yang emang udah di takdirin Tuhan buat gue. Gue serius sama elo dan gue akan membuktikan hal itu sama elo. Gue akan membuat elo  mau membuka hati buat gue. Gue akan membuat loe jatuh cinta sama gue”lanjut Cakka pnjang lebar.
“Omong kosong”marah Oik.

Brak! Oik membanting gagang telpon dan memutus pembicaraan begitu saja. Dasar cowok rese! Nggak tau malu! Nggak tau diri! Dia kira gue cewek gampangan apa. Yang klepek-klepek kalau dengar rayuan murahan kayak gitu. Nih cowok emang gak bisa di kasih hati. Di lembutin dikit malah makin ngegombal. Gue paling jijay sama cowok kayak gitu. Iih. Kesel banget deh gue! Semua cowok emang sama aja! GOMBAL! Oik ngedumel nggak karuan gara2 keki mendengar perkataan Cakka di telpon barusan. Oik membanting tubuhnya di sofa ruang tamu lalu merengut kesal.
  
@(^^)@

Pagi ini cerah banget. Matahari mempersembahkan sinarnya  yang paling hangat buat bumi. Semilir angin pagi ikut bertiup sepoi-sepoi membuat semua orang bangun pagi dengan semangat dan ceria,siap memulai hari baru.
Oik sudah duduk di meja makan bersama mama sambil melahap roti bakar buatan mama nya. Disebelah piring juga sudah tersedia segelas susu coklat.

“Mama nggak ikutan makan roti?”tanya Oik heran melihat mama nya yang hanya meminum segelas susu hangat.
“Nggak. Kamu makan aja. Mama lagi malas sarapan.”jawab mama winda
“Ih, mama ini nggak tau kesehatan ya! Sarapan itu penting kan,ma”kata oik
“Iya,mama tau. Mama kan tetap minum susu sebagai ganti sarapan. Kamu habiskan aja makanan kamu lalu berangkat. Nanti kamu telat lho”kata mama winda.

Oik cuman mengangguk sambil melirik jam tangan nya.

“Nanti sore mama usahakan pulang cepat”kata mama winda
“kita makan malam sama-sama”lanjut nya lagi
“Benar ma?”tanya Oik
“Iya. Jadi kamu cepat masak ya. Biar pas mama pulang, kita bisa langsung makan. Di kulkas ada ayam goreng sama nugget,nanti pulang sekolah kamu goreng aja sedikit untuk makan malam”kata mama winda
“Iya,aku mengerti”respon Oik.

Teet.... teet.....! suara bel rumah berbunyi. Siapa yang bertamu pagi-pagi begini? Nggak biasanya lho.

“Biar mama yang buka pintu” mama winda mencegah Oik yang sudah mau bangkit dari tempat duduk nya.

Oik kembali duduk dan menghabiskn roti bakar nya yang tinggal dua suapan lagi.  Mama winda berjalan menuju pintu depan untuk membukakan pintu.

“Pagi, Tante...”sapa seorang cowok berseragam SMA begitu mama winda membukakan pintu.

“Pagi. Teman nya Oik ya?” tanya mama Winda ramah tapi agak heran. Tumben ada cwok cakep yang datang ke rumah pagi-pagi.
“Iya, Tante. Saya Cakka”kata Cakka sambil menebar pesona senyum maut nya.
“Kok  Tante nggak pernah liat ya?”tanya mama Winda
“ Soalnya saya teman baru Oik, Tante”jawab Cakka
“Oooh. Kalau begitu, masuk dulu yuk. Oik masih sarapan” ajak mama Winda ramah.
“Makasi, Tante” sahut Cakka,lalu mengekor di belakang mama winda.
“Oik,ada teman kamu nih”kata mama Winda

Oik menoleh ke asal suara. Dan......
Brruah.....! Susu yang baru saja masuk ke mulut nya kontan di muntahkan nya kembali gara-gara kaget.

“Oik,kamu kenapa?”mama winda melihat reaksi Oik ikutan kaget.
“Ngapain loe ke sini?!”bentak Oik begitu berhasil mengendalikan diri.
“Oik... jangan kasar begitu dong”kata mama Winda lalu mengambil lap di meja makan dan membantu Oik membersihkan noda susu yang muncrat ke seragam nya.

Oik nggak peduli dengan noda di baju nya. Ia maju mendekati Cakkka tanpa memedulikan mama Winda yang sedang berusaha membersihkan seragamnya. Mama Winda cuman bisa menghela nafas. Dia sudah mengerti sifat putri semata wayang nya ini yang anti sama cowok. Makanya tadi mama Winda agak heran dengan kedatangan Cakka.

“Gue tanya sekali lagi,ngapain loe ke sini?!” tanya Oik tanpa mengecilkan volume suaranya.
“Pagi, ik. Sorry ya, udah bikin loe kaget. Baju loe kotor ya? Nanti gue cuciin deh.”kata Cakka tanpa menjawab pertanyaan Oik.
Oik jadi tambah keki.”NGAPAIN LOE KE SINI? JAWAB! “bentak Oik
“Ya ampun ik... galak banget sih loe. Ini masih pagi , Non. Jangan marah-marah gitu dong. Gue ke sini mau jemput elo. Kita berangkat sekolah bareng yuk...”kata Cakka
“NGGAK MAU! “tegas Oik.
“Kok gitu sih, ik?  Gue udah bela-belain bangun pagi-pagi demi menjemput loe ke sekolah, masa loe malah nggak mau berangkat bareng gue sih, ik....”kata Cakka
“Itu bukan urusan gue. Sekarang loe pergi!” usir Oik
“Oik!”tegur mama Winda yang langsung menarik lengan Oik agar ikut dengan nya ke belakang.
“Apa sih ma?”protes Oik setelah ia dan mama nya berada di dapur.
“Kenapa sih kamu kasar gitu sama dia? Dia kan bermaksud baik sama kamu. Mama nggak suka kamu bersikap sekasar itu. Ingat, ik, kamu itu perempuan”nasihat mama Winda
“Memangnya kenapa kalau aku perempuan? Ini rumah kita,aku berhak mengusir dia dari rumah ini karena aku nggak suka dia”kata oik
“Tapi bukan begitu caranya. Kamu kan bisa menggunakan cara yang lebih halus.”ucap mama winda.
“Kenapa sih mama ngebelain dia?”tanya Oik kesel.
“Mama nggak ngebelain dia. Mama cuman nggak suka cara kamu kasar itu”jawab mama Winda.

Oik manyun mendengar ucapan mama nya. Dia nggak bisa membantah karena sama sekali nggak tau harus ngomong apa.

“Ayolah.... bicara baik-baik sama teman kamu itu”ujar mama Winda sambil menggandeng tangan Oik kembali ke hadapan Cakka yang menunggu di ruang tamu.
“Maaf ya,nak Cakka.... Oik memang ceplas-ceplos kalo ngomong tapi dia nggak bermaksud jahat kok sama kamu. Nak Cakka jangan marah ya”ujar mama Winda lembut.
Oik melotot kearah mamanya” Mama! Mama ngapain sih baik-baikin.....”
“Hushh...”mama Winda langsung balik melotot ke arah Oik sebelum putri nya itu menyelesaikan kalimat nya.

Mau nggak mau Oik pun diam. Bibirnya maju lima senti karena kesal. Persis kayak mulut bebek.

“Nggak apa-apa Tante. Saya ngerti kok.  Saya memang salah, datang pagi-pagi tanpa ngasih tau Oik lebih dulu”ujar Cakka.
“Bagus kalo loe sadar!” sahut Oik keki.
“Oik!” hardik mama Winda yang langsung membuat mulut Oik kembali tertutup.
“Nak Cakka ke sini mau jemput Oik kan?”tanya mama Winda ramah.
“Iya tante”jawab Cakka.
“Ya sudah,kalian berangkat aja sekarang sama-sama. nanti keburu telat lho”ujar mama Winda.
“Mama!”pekik Oik kaget mendengar ucapan mamanya.
“Kenapa memangnya ik? Kalian satu sekolah. Lebih baik kamu berangkat bareng Cakka dari pada desak-desakan naik angkot.”kata mama Winda
“Mama apa-apaan sih? Lebih baik aku desak-desakkan dari pada harus berangkat bareng dia. Aku paling nggak suka mengandalkan laki-laki”kata Oik yang makin kesal dengan mama nya.
“ik, kalau kamu berangkat bareng Cakka hari ini, apa itu berarti kamu mengandalkan laki-laki? Hari ini Cakka terlanjur datang ke sini. Kasihan dia kalau kedatangan nya sia-sia. tapi bukan berarti setiap hari kamu harus berangkat bareng dia. Cuman buat pagi ini aja,ik”kata mama Winda lembut sambil membelai rambut putri semata
wayangnya itu.

Mendengar kelembutan suara mama nya dan kehangatan tangan mama nya yang meresap  ke setiap helai rambut nya, Oik nggak kuasa untuk membantah. Ia menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan.

“Oke, hari ini gue ikut elo ke sekolah. Tapi kalo besok-besok loe berani datang ke rumah gue tanpa seizin gue, awas loe! “ujar Oik mengancam.
“Oke deh,ik...”Cakka tersenyum puas.
“Ya udah,aku berangkat dulu ya ma”pamit oik sambil mencium kedua pipi mamanya.
“Hati-hati di jalan ya!”kata mama Winda lembut.
“Saya berangkat dulu ya, Tante. Terima kasih banyak atas bantuan nya.”Cakka pamit sambil tersenyum.

Mama Winda Cuma balas tersenyum. Dan Oik yang melihat senyum kedua orang itu Cuma bisa mendengus kesal.
 Tampak nya Cakka udah berhasil merebut hati mamanya dn perlahan-lahan menyusup ke dalam kehidupan Oik.

@(^^)@

Cakka mengendarai sedan hitam nya dengan senyum mengembang. Dia puas banget karena dia berhasil memenangkan pertarungan pagi ini dan mengantar pujaan hati nya ke sekolah. Bahkan ruangan dalam mobil sengaja dia semprot pakai bayfresh biar wangi. Perjuangannya mengorek shilla agar memberikan alamat rumah Oik juga
nggak sia-sia. lega rasanya.

Mobil yang dikendarainya melaju pelan.  Sengaja, biar waktu berduaan bersama Oik jadi lebih lama.
Cakka ingin menikmati setiap meter yang di laluinya bersama Oik dengan penuh perasaan. Kayak lagu zaman dulu itu lho...”sepanjang jalan kenangan...kita slalu bergandeng tangan...”

“Loe ngapain senyum-senyum sendiri? Bikin gue merinding tau!”tegur Oik heran saat melihat cowok di sampingnya nggak berhenti memamerkan deretan gigi putih nya.
“Nggak kenpa-kenapa kok, gue cuman lagi seneng aja”jawab Cakka.
“Gue ingetin ya, ini pertama dan terakhir gue berangkat bareng loe ke sekolah. Elo nggak usah ke geeran dulu. Gue ikut loe karna terpaksa tau!”kata Oik.
“Nggak apa-apa kok. Ini udah cukup bikin gue happy”ucap Cakka.

Hening sejenak di antara mereka. Oik melempar pandangngan keluar jendela, lalu menoleh menatap Cakka.

“Elo itu aneh ya?”tanya oik
“Mungkin”jawab Cakka singkat.
“Kenapa sih elo ngedeketin gue?”tanya Oik.
“Udah jelas gue ini kakak kelas loe. Apa loe nggak malu ngedeketin cewek yang umurnya lebih tua dari loe? Apa nggak ada cwek seangkatan loe yang cakep dan bisa loe godain?”tanya oik lgi
“Gue Cuma mau elo”kta cakka singkat dan enteng.
“Tapi gue yang nggak mau! Elo tuh mother complex ya?”tanya Oik yang kesel dengan jawaban Cakka barusan.
“Maybe”jawab Cakka masih dengan singkat,padat dan enteng.
“Dasar cowok aneh! Mana ada cewek yang mau sama cowok aneh kayak elo...”kata Oik yang makin kesel dengan Cakka.
“Ada kok...ya Elo....”jawab Cakka santai dan tanpa beban.
“HAH? MIMPI KALI YE......!” Oik nggak tahan lagi.

@(^^)@

“Ik,tadi gue liat loe turun dari mobil hitam dari tempat parkir.”ujar acha begitu sampai di kelas pagi itu.
“Mobil siapa tuh ik?”tanya nya.

Kelas mulai ramai. Oik sedang duduk di bangkunya bersama Shilla yang nyasar dari kelas sebelah gara-gara bete nggak ada teman ngobrol. Sivia duduk di depan mereka.

“Mobil Cakka”jawab Oik singkat.
“Hah?Cakka?” seru Acha,Shilla dan Sivia bersamaan.
“Hus! Ngapain sih pakai teriak segala? Emang nya kenapa kalo gue ikut mobil tuh anak kutu?”tanya Oik.
“Tapi... kok bisa ?” Acha nggak percaya. Rasa nya ajaib kalo cewek kayak Oik  yang nggak suka mengandalkan cowok itu mau berangkat ke sekolah bareng cowok.

“Gue terpaksa tau! Pagi-pagi dia datang ke rumah gue, ‘ngejilat’ nyokap gue, dan bikin gue di paksa nyokap untuk berangkat bareng dia ke sekolah. Kalian kan tau, gue paling nggak biss bantah kata-kata nyokap. Biar pun gue sering ngelawan, ujung-ujung nya gue selalu aja nurut sama nyokap”jelas Oik.
“Cakka ke rumah loe?!”tanya Via heran.
“Iya. Dan gue yakin ini pasti gara-gara elo, Shil”jawab Oik.
“Elo kan yang ngasih nomor telpon dan alamat rumah gue ke Cakka? Hayo ngaku”lanjut nya.
“Hehehee... iya sih, ik” Shilla malah nyengir.
“tapi gue nggak tau kalo dia bakalan nekat datang ke rumah loe pagi-pagi”lanjut Shilla
“Kayak nya Cakka serius naksir loe deh ik”kata Via.
“Gue nggak peduli dia serius ato nggak. Yang penting gue nggak suka sama dia. Bagi gue semua cowok itu sama aja,habis manis sepah di buang. Gue nggak akan membiarkan diri gue menjadi salah satu korban mereka”ucap Oik.
“Ik, jangan menyamaratakan semua orang kayak gitu dong. Banyak kok pasangan yang awet sampe masa tua mereka. Banyak juga cowok yang bisa setia sama pasangan nya. Loe harus mulai membuka hati”nasihat Via lembut.
“Bener ik. Contoh nya Iel pacar Via. Iel setia banget kan ,vi?”tambah acha sambil melirik Via yang pipinya bersemu merah karna malu.
“Kok malah bawa-bawa Iel sih?”rajuk Via.

Iel itu pcar Via. Sudah satu setengah tahun mereka pacaran. Iel dulu kakak kelas mereka. Tapi sekarang dia udah lulus dan kuliah di salah satu universitas swasta di jakarta. Iel dan Via memang pasangan serasi. Cowok nya ganteng, cewek nya cantik. Kalau mereka lagi berjalan berdua,pasti bikin ngiri orang-orang yang melihat mereka.

“Mungkin Iel emang beda. Tapi mencari cowok yang seprti loe maksud itu ,kayak mencari sebatang jarum dalam tumpukan jerami. Satu banding seribu. Kalo gue membuka hati, belum tentu gue dapat cowok yang baik kayak Iel”kata Oik.
“Tapi kalo elo nggak mulai membuka hati, gimna loe bisa tau  cowok itu baik ato nggak.”bantah Shilla.
“Dan untuk yang pertama, loe bisa belajar membuka hati loe untuk Cakka...”sambung Via
“Kok kalian semua ngotot banget sih ngejodohin gue sama Cakka? Kan gue udaa bilang, gue nggak suka sama dia. Dia tuh lebih muda dari pada gue. Gue nggak mau pacaran sama brondong. Nyokap gue pernah menikah dengan laki-laki yang lebih muda dari nya dan akhir nya malah di khianati. Gue nggak mau seperti itu”kata Oik sewot.
“Nggak semua cowok brondong bakal berkhianat,ik. Bokap gue aja lebih muda tiga tahun dari nyokap gue dan hubungan mereka baik-baik aja sampai sekarang. Bener nih, loe nggak suka sama Cakka?”sahut Acha.
“Tauh ah!”Oik jadi keki mendengar kata2 ketiga sobat nya itu.

Cakka...Cakka....Sejauh apa ya nama itu akan menyusup dalam kehidupan Oik. Heaven knowsdeh!

@(^^)@


Oik brjalan menyusuri koridor sklh mnuju toilet yg ada di ujung koridor,tepat di sebelah ruang perpustakaan. Langkahnya agak tergesa-gesa karna perut nya mules banget. Pasti gara-gara makan bakso kebanyakkan sambal pas istirahat tadi. Oik memegangi perut nya,memohon agar perut nya mau bersabar sampai dia tiba di toilet.
Oik buru-buru memasuki bilik WC perempuan dan membuka pintu WC yang pertama. WC sekolah ini nggak bersih-bersih amat. Tapi lumayan lah,nggak bau kok. Ada empat bilik di dalam nya. Selain itu juga ada 3 westafel yang berdempetan dan memanjang, lengkap dengan cermin besar di atas wastafel itu. Makanya, toilet di SMA Caikers ini juga merupakan salah satu tempat nongkrong favorit para siswi. Ada yang ke WC memang kebelet pipis ato pengen buang air besar,ada yang karna pengen cuci tangan,cuci muka,cuci kaki,ato sikat gigi. Tapi ada juga yang ke toilet khusus buat istirhat,ngumpet dari kejaran guru piket,bahkan mengosip. Multifungsi banget kan!
Ah...lega rasanya,batin Oik tersenyum puas. Perutnya mulai tenang setelah semua beban itu di keluarkan. Baru saja Oik mau membuka pintu WC, ia mendengar ada orang-orang yang kasak-kusuk di depan. Ke WC kok bareng-bareng.
biasanya izin harus satu-satu. Jangan-jangan mereka bolos lagi.
Oik nggak jadi membuka pintu dan tetap di dalam WC sambil memasang kuping. Biasalah...... penasaran!

“Aren,loe bwa lipbalm, nggak?”tanya seorang cewek.
“Gue mnta dong”lanjut cewek itu.

Cwek yang di panggil Aren itu nggak ngejawab.

“Ren, lo denger gak sih?”tanya cwek  itu lagi.
“Sabar kek. Gue lagi cari blush-on gue nih”dumel cwek yg bernama Aren itu.
“Loe,mau lipbalm , de?”tanya satu cwek lain nya.
“Nih gue punya”lanjut nya.
“Yee... ngomong dari tadi kek,zeva kuhh”sahut cewek yang di panggil ‘de’ itu.
“Akhirnya... ketemu juga blush-on gue”ujar Aren.
“Eh,dea..tadi loe minta apa?”tanya aren ke cewek yang ternyata bernama Dea.
“Basi tau!”gerutu si Dea.
“Eh,habis ini kita kemana nih?”tanya  si zeva
“Iya...Masak ngumpet di toilet terus..”sambung Aren.
“Mmm...kita lewat belakang aja. Biasanya kan pintu belakang nggak di kunci, trus kita ke rumah tante gue yang tinggal di daerah sini. Kita bolos sampai pelajaran kelima aja”jawab  si Dea
“Tapi pintu belakang kan sering di jaga Pak Kosim,satpam tua itu”tampaknya si Zeva nggak setuju.
“Ya hati-hatilah, jangan sampai kelihatan sama Pak kosim”sahut si Dea.
“Kalau gagal gimana?”tanya si Zeva sedikit cemas.
“Loe tenang aja. serahin ke gue”si Dea menjawab dengan percaya diri.
Aren ikut sumbang suara”Pokoknya kalo ada apa-apa,loe mesti tanggung jawab ya, De”
“Loe pada tenang aja! Semua bisa gue atur”sahut si Dea.
“De,loe udah denger belum?”tanya Aren.
“Katanya tadi pagi si Cakka berangkat bareng Oik,ketua OSIS kita itu”lanjut Aren.
“Udah,gue udah denger”jawab  si Dea.
“Loe nggak panas de? Loe kan naksir Cakka?”kali ini si Zeva yang bertanya.
“Gila! Gue panas abis lah! Apa sih bagus nya tuh cewek? Mentang-mentang dia ketua OSIS, sok galak dan sok berkuasa banget! Pasti dia yang kegatelan ngedeketin Cakka gue”maki si Dea kesal.
“Tapi, De... gue denger dari kakak gue yang sekelas sama Oik, Oik tuh anti cowok. Jadi nggak mungkin kalo Oik yang ngedeketin Cakka.”ujar si Zeva.
“Anti cowok? Mana mungkin! Loe pikir aja deh! Cakka kan keren abis,semua cewek pada klepek-klepek sama dia,mana mungkin si Oik itu bisa tahan”bantah si Dea.
“Tapi loe inget nggak... waktu kita MOS kemarin kan si Cakka ngasih surat cinta ke Oik. Jangan-jangan emang Cakka yang naksir sama Oik”kata Aren.
“Kalau emang Cakka suka sama Oik, itu berarti selera Cakka murahan. Apa bagus nya sih cewek kayak gitu. Sok galak, sok berkuasa, sok jual mahal, munafik!”kata si Dea.

Brak! Oik membuka pintu WC dengan wajah merah menahan marah. Yap! Kesabaran Oik cukup sampai di sini.

“Udah puas ngomongin gue?!”tanya Oik.

Ketiga cewek yang masih berdiri di depan westafel melotot kaget. Mereka sama sekali nggak menyangka bahwa cewek yang mereka gosipin sedang berada di dalam WC. Mampus deh!

“Masih ada yang mau di omongin tentang gue?”tanya Oik lagi.

Ketiga cewek itu hanya menggeleng pelan.

“Asal loe bertiga tau ya, gue sama sekali nggak berminat sama Cakka. Kalau ada di antara kalian yang naksir Cakka, silakan! Gue sama sekali nggak berminat jadi saingan.”kata Oik.

Wajah ketiga cewek itu berubah pucat. Mereka ketakutan melihat tampang Oik yang udah kayak srigala mau nerkam mangsa.

“Tapi ingat, gue nggak suka ada orang yang ngomongin gue di belakang gue. Itu namanya pengecut!”kata Oik tajam.
“Dan satu lagi,pintu belakang udah di kunci sejak kemarin sama Pak kosim,jadi kalau kalian berniat bolos,silakan cari jalan lain. Tapi hati-hati ya, kalian tuh masih baru disekolah ini. Kalian nggak tau mana jalan yang benar-benar aman. Mau bolos juga ada aturan nya, Non!” lanjut Oik.

Oik tersenyum sinis lalu keluar dari toilet dan kembali menuju kelas dengan perasaan masih kesal. Dia nggak nyangka ada anak kelas satu yang berani menghina dia. Tapi bagi Oik, pantang yang namanya marah sama adik kelas lalu menggunakan kekuasaan yang di milikinya untuk menggencet mereka. Itu namanya nggak fair. Oik paling nggak suka harus berantem sama makhluk sesama jenis.,apalagi Cuma gara-gara cowok. Nggak ada untung nya cari musuh cuma gara-gara rebutan cowok.
Selama ini Oik nggak pernah tuh yang namanya cari-cari musuh. Ia selalu berusaha bersikap adil dan bergaul baik dengan semua orang. Makanya akhirnya semua memilih dia untuk jadi ketua OSIS. Itu semua karena semua teman nya percaya pada Oik.
Waktu itu Oik hampir memperoleh 80% suara. Benar-benar kemenangan mutlak. Kalau hari ini sampai ada yang tega ngejelek-jelekkan dia, ini benar-benar hal yang nggak terduga.hal yang nggak pernah terbayangkan oleh Oik sebelumnya. Soalnya nggak ada orang yang mampu membenci Oik, karena meski pun Oik galak, dia tetap seorang teman yang baik buat siapa aja. Ini pertama kalinya dalam kehidupan Oik ada orang yang berani menjelek-jelekkan nya. Dan ini semua udah jelas pasti gara-gara makhluk brengsek bernama Cakka itu. Semua pasti gara-gara dia.

@(^^)@

“Ik... gue anterin pulang ya”tawar Cakka saat semua anak sudah meninggalkan ruang kelas dengan penuh suka cita untuk segera pulang kerumah.

Oik berjalan menyusuri lapangan tanpa memedulikan tawaran Cakka yang berusaha menjajarkan langkah nya di samping Oik.

“Oik... jangan cuek gitu dong. Gue anterin loe pulang ya”rayu Cakka pantang menyerah.
“Kan lebih enak naik mobil gue dari pada naik angkot”lanjut Cakka yang masih ngerayu Oik.

Oik tetap nggak peduli dan mempercepat langkah nya menuju gerbang sekolah yang menganga lebar.

“Oik.....”panggil Cakka sambil menahan tangan kiri Oik.
Oik berhenti dan menatap tajam Cakka”Lepasin tangan gue!”
“Nggak mau. Gue baru mau lepasin tangan loe kalo loe mau pulang bareng gue”kata Cakka ngotot.
“Gue bilang lepasin tangan gue”kata Oik.
“Gue nggak mau!” Cakka masih ngotot nggak mau lepasin tangan Oik yang dia tahan.

Plaakk! Sebuah tamparan keras melayang di pipi Cakka. Semua mata kontan menatap mereka. Cakka melepaskan genggamannya. Dia nggak menyangka kalau Oik akan senekat itu. Dalam hitungan detik, di pipi Cakka yangmulus dan putih tercetak bekas tamparan jari-jari tangan Oik.

“Denger baik-baik,ya. Tamparan itu buat hadiah kekuranghajar loe megang-megang tangan gue. Kalo elo masih berani ganggu gue. Gue nggak akan segan menghajar elo. Jangan kira gue nggak berani sama elo. Biarpun cewek, gue nggak takut kalau harus ribut sama elo!”kata Oik mengancam.

Cakka terperanjat. Tapi cowok itu memang sabar, ia nggak termakan emosi mendengar ancaman Oik.

“Ik,kenapa sih elo sewot banget sama gue. Apa salah gue jatuh cinta sama elo?”tanya Cakka.
“Loe kira gue bisa kemakan rayuan gombal loe? Elo salah besar! Gue bukan cewek gampangan seperti yang elo kira. Kalau loe mau mainin cewek, gue rasa banyak teman sekelas loe yang bersedia!”kata Oik.
“Ik,gue nggak pernah anggap elo cewek gampangan. Gue nggak pernah berniat mainin cewek mana pun. Gue Cuma mengikuti kata hati dan debaran jantung gue yang udah menjatuhkan pilihannya ke elo...”ujar Cakka.
“Cakka, kalo elo masih coba-coba deketin gue dan sok ngegombal, gue akan benar-benar membenci elo dengan segenap jiwa raga gue!”bentak Oik kesal.

Anak-anak yang lagi bubaran kelas membuat pagar lingkaran di sekeliling Oik dan Cakka. Mereka membatalkan niat mereka untuk segera meninggalkan sekolah . tontonan gratis yang seru ini sama sekali nggak boleh di lewatkan. Bahkan sampai-sampai ada yang nekat taruhan siapa yang menang dalam pertarungan kali ini. Kebanyakan sih pada megang Oik.

“Ik... gue suka sama elo. Dan gue akan membuat elo melihat ketulusan perasaan gue. Gue nggak akan mundur begitu aja. Tamparan ini malah membuktikan bahwa elo ada perhatian ke gue”kata Cakka lembut. Ia tersenyum manis menatap kedua bola mata Oik yang melotot marah.

“Dasar GILA!”teriak Oik lalu berlari meninggalkan Cakka dan menembus pagar lingkaran teman-temannya.

“HIDUP CAKKA!!!”teriak salah satu penonton yang kemudian diikuti sorakan teman-temannya yang lain. Ternyata Cakka yang menang.
“Ayo, loe bayar taruhannya!”tagih Ray, salah satu sobat Cakka yang ikutan taruhan untuk kemenangan Cakka.

Anak-anak mulai bubar. Yang menang taruhan tertawa lebar, sedangkan yang memilih Oik Cuma bisa mesem-mesem kecewa.

“Kka, loe TOP banget dah! Tuh cewek bisa loe buat nggak berkutik. Hebat,hebat! “puji Ray mendekati Cakka sambil mengantongi uang yang baru saja di dapatkannya.

Cakka Cuma diam dan mengelus-elus pipi nya yang masih terasa agak panas.

“Weits! Pipi loe merah juga, kka. Tamparan tuh cewek keras juga yah?”kata Ray.
“Loe nggak serius kan naksir cewek kasar gitu?”tanya Ray.
“Dia bukan cewek kasar. Dia Cuma punya watak keras”bela Cakka.
“Kka... jangan bilang loe serius naksir dia ya”ujar Ray curiga.

Cakka nggak menjawab. Dia hanya terdiam dan tersenyum. Tapi bagi Ray, senyum Cakka itu udah cukup sebagai jawaban.

“Loe gila,kka! Segitu banyak cewek yang naksir loe sejak hari pertama kita masuk ke sekolah ini, elo malah milih cewek kasar yang jelas-jelas nggak suka sama elo”kata Ray heran.
“Gue rasa otak loe udah nggak waras lagi”lanjut Ray.
“Elo salah,Ray!” bantah Cakka.
“Justru karena gue waras, gue milih Oik dari pada cewek-cewek sok jaim yang ngejar-ngejar gue tiap hari”jelas Cakka.
“Apa sih yang bagus dari tuh cewek?”tanya Ray.
“Cakep kagak,otak juga biasa aja. Udah gitu dia kan senior kita,galak pula, sama sekali nggak ada nilai plus nya deh”ujar Ray.
“Sekali lagi loe salah”jawab Cakka.
“Oik gadis paling baik yang pernah gue temui”ujar Cakka.

@(^^)@


Gimana? kalian masih suka nggak dgn ceritanya?
Maaf ya kalo kepanjangan...
Sebenarnya saya mau buat jadi 2 part, tapi gak jadi.... hheee

Oiya...
Follow twitter saya yah >> @NataNatacha209
dan follow juga acc CL story kitaa >> @CLUVerstory

Sekali lagi Sankyu yah...
Kalo udah selesai baca...Komen nya jgn lupa... 
Wokeh? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar